Diduga Dianiaya Teman Sekamar, Siswa MTs di Pidie Hilang Ingatan

"Ia hanya mengenakan kolor dan terduduk dengan mata sudah juling, sementara kain sarung sudah merosot kelantai, dan ada sejumlah cairan muntah berserakan di kamar itu," tarang Jamaluddin.

Sigli, nalurinews.com -- Muhammad Iqbal (13) siswa disalah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie mengalami pendaran di otak hingga hilang ingatan.

Jamaluddin (30) ayah korban warga Gampong Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie mengaku baru mengetahui pendarahan otak yang dialami anaknya setelah diperiksa dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli.

"Hasil CT Scan rumah sakit Tgk Chik Ditiro diterangkan, aada gumpalan darah di kepala Iqbal, sebesar telor bebek," kata Jamaluddin, Senin, 27 November 2023.

Sebelumnya, cerita Jamaluddin, Minggu pagi 19 November 2023 istrinya menerima telpon dari sekolah pemondokan di Kecamatan Peukan Baro. Suara dari  sambungan telpon itu menerangjan bahwa Iqbal menderita sakit (muntah-muntah) dan meminta orang tuanya untuk menjemput.

Satu jam kemudian, Jamaluddin bersama istrinya bergerak menjumpai anak laki-lakinya itu dilokasi pemondokan. Jamaluddin menemukan Iqbal dalam kondisi memperihatinkan di bikin (kamar) lantai dua bangunan beton koplek dayah itu.

"Ia hanya mengenakan kolor dan terduduk dengan mata sudah juling, sementara kain sarung sudah merosot kelantai, dan ada sejumlah cairan muntah berserakan di kamar itu," tarang Jamaluddin.

Jamaluddin bahkan sempat menanyakan tatang sosok yang menghampirinya itu, namun tidak dikenali, begitu juga dengan taman sekamar dan ustadz disekitar lokasi.

Dengan hati tersayat, Jamaluddin berusaha memopong anaknya dipungung untuk turun ke lantai dasar dan kemudian dibawa pulang kerumah.

"Saat saat gendong anak saya, sempat saya tanya ke tungku (ustadz) disitu, pekan aneuk loen tungku, tapi tidak ada jawaban," carita Jamaluddin sembari meninggalkan lokasi.

Kini Iqbal sudah selesai dilakukan operasi di RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, kata dokter rumah sakit itu kapada Jamaluddin bahwa pendarahan yang diderita anaknya memicu pasien hilang ingatan dan bahkan butuh waktu bertahun-tahun untuk sembuh.

"Ingatannya hilang, ia juga harus terus mengkonsumsi obat-obatan, kemukiman sembuh (ingatan kembali) agak lama," ungkap Jamaluddin menirukan ucapan dokter.

Kasus itu kini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian Reserse Kriminal Polres Pidie, keluarga korban berharap kasus tersebut bisa diungkap sehingga dugaan ada benturan keras di kepala anaknya terjawab.

Sebab malam sebelum ditemukan anaknya juling, Iqbal sempat mengadu pada salah satu ustadz di dayah tersebut bahwa ia mengalami tindakan penganiayaan oleh temannya, namun aduan itu tidak ditindak lanjuti.

"Kami sudah buat laporan ke polisi, karena kami merasa janggal dan dayah terkesan lepas tanggungjawab, semoga kasus ini cepat terungkap, begitu juga pelakunya," timpa Jamaluddin.

Terpisah, Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali, Senin, 27 November 2023 mengatakan sudah menerima laporam tantang dugaan pengajiayaan di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Peukan Baro, Pidie.

Pihaknya masih perlu melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut, termasuk pengambilan keterangan dari beberapa pihak, mulai dari korban hingga pengurus dayah.

"Masih kami dalami, untuk kita cari tahu siapa yang melakukan penganiayaan dan korban sampai saat ini belum bisa dimintai keterangan," terang Imam melalui pesan singkat.[]