Dugaan Pemukulan di Dayah, Anwar Husen : Semoga Cepat Selesai


“Saya berharap, dayah dan lembaga pendidikan di Aceh terus membenahi diri, semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi, karena ada orang 'diluar' sedang berupaya merusaknya,” pinta Anwar.

Sigli, nalurinews.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Anwar Husen berharap kasus dugaan penganiaan terhadap santri di Dayah Darun Najah Al – Aziziyah, Paukan Baro, Pidie cepat selesai.

Apalagi saat ini, saat ini kasus dugaan pemukukan santri di dayah tersebut sedang ditangani Satuan Reserse Kriminal Polres Pidie.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi VI DPRA tersebut saat bertemu pengurus Yayasan Dayah Darun Najah Al – Aziziyah, Gampong Rambayan Lueng, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Kamis, 30 November 2023 bersama Kepala Dinas Dayah Pidie, Muslizar Efendi.

“Parca kasus ini merebak ke publik, image dayah jadi terpuruk dan semoga kasus ini segera selesai dan kita tunggu hasil penyelidikan polisi,” terang Anwar didampingi anggota DPRA, Tu Haidar.

Menurut Anwar Husen, sejak beberapa tahun terakhir, lembaga pendidikan dayah yang dipadukan dengan pendidikan formal menjadi incaran orang tua di Aceh.

Lembaga pendidikan dayah modern dengan sistem asrama (boarding school) diyakini menjadi tempat penempahan generasi penerus yang aman dan berkualitas.

“Dayah boarding school selama ini menjadi tumpuan orang tua di Aceh, mengasah keagamaan dan pembentukan karakter anak,” terang Anwar.

Mirisnya, ditengah tingginya kepercayaan masyarakat terhadap dayah “boarding school”, beberapa lembaga pendidikan dayah justru ditimpa isu negatif dan membuat citra baik lembaga pendidikan agama tersebut terganggu.

Untuk itu, Anwar Husen berharap para pengurus dayah dan lembaga pendidikan di Aceh terus berbenah kearah yang lebih baik, terutama soal pengawasan dan fasilitas pendukung lain.

Pihaknya, tahun depan juga berencana bekal melakukan pembenahan terhadap regulasi tentang pengelolaan dayah dan lembaga pendidikan di Aceh, sebagai perlindungan dalam peningkan mutu pendidikan.

“Saya berharap, dayah dan lembaga pendidikan di Aceh terus membenahi diri, semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi, karena “diluar” orang sedang berupaya merusaknya,” pinta Anwar.

Dalam kunjungannya tersebut, Anwar Husen bersama rombongan juga menyempatkan mengunjungi Muhammad Iqbal (13) di Gampong Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.

M Iqbal harus dilakukan operasi pengangkatan pendarana diotak karena diduga terkena benturan keras di kepala, karena pendataan itu pula, M Iqbal menderita gangguan pengingatan.