Warga Pidie Sebut UNHCR, IOM dan Pemerintah Lapas Tangan Soal Rohingya

Kebiasaan buruk warga etnis Rohingya tersebut telah memicu reaksi warga dan meminta warga asal Myanmar tersebut segera dipindahkan diri kawasan itu.

Sigli, nalurinews -- Warga Gampong Kulee, Kecamatan Betee, Pidie menyebutkan bahkan pihak UNHCR, IOM dan pemerintah lepas tangan terkait keberadaan pengungsi Rohingya didaerah itu.

Keuchik Gampong Kulee, Tgk Muhammad dikonfirmasi wartawan menyebutkan, sebagai rasa empati kemanusiaan, warga Kulee telah memberikan tempat berteduh sementara di meunasah (surau) dan juga diberikan makanan untuk pengungsi.

Sejak turun dari kapal pada 03.30 wib, para imingran gelap asal Myanmar tersebut sudah diarahkan warga untuk menempati lingkungan meunasah, sembari menunggu jemputan pihak berwenang mengurus warga imigran tersebut.

"Sebagai rasa kemanusiaan, warga sudah memberikan fasilitas dan juga asupakan makanan kepada etnis Rohingya, karena mungkin mereka kelaparan dan kecapean setelah berlayar berhari-hari," terang Muhammad.
Sejak tempat tersebut (meunasah) ditempati para imigran, kata Muhammad warga tidak lagi bisa melakukan ibadah di surau dan sudah sangat menganggu ketertiban warga setempat.

Kebiasaan buruk warga etnis Rohingya tersebut telah memicu reaksi warga dan meminta warga asal Myanmar tersebut segera dipindahkan diri kawasan itu.

Keluhan warga itupun sudah disampaikan kepada pihak UNHCR, IOM dan pemerintah setempat melalui Dians Sosial Kabupaten Pidie, namun reaksi pihak terkait terkesan lepas tangan.

"Sejak pagi, mereka (UNHCR, IOM dan Dinsos) sudah ada dilokasi, tapi saat tiba waktu wakan, ya mereka makan, keluhan warga tidak ada yang gubris," ujar Muhammad.

Kesepakatan warga desa, jika permintaan pemindahan para imigran gelap tersebut tidak direspon, warga akan mengantar kembali para imigran ke kapal untuk melanjutkan pelayaran.

"Kalau dibiarkan, takutnya terjadi gejolak dengan masuarkat, jadi jika sampai sore ini tidak dipindahkan, kita akan minta mereka berlayar lagi," timpanya.

Sebelumnya, sedikitnya 241 etnis Rohingya, Myanmar kembali mendarat di Aceh lewat wilayah pantai Gampong Kulee, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Minggu 19 November 2023.

Kasus masuknya imigrasi gelap tersebut merupakan kali ketiga terjadi sejak sebulan terakhir, yakni 14 dan 16 November 2023 lalu.