Peduli Literasi, Kantor Pajak Sigli Gandeng Dispersip Pidie


Sigli, nalurinews.com – Perayaan hari pajak nasional di Kabupaten Pidie dirayakan bersma anak-anak dari pelosok desa daerah tersebut dengan mengurung tema ‘Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Peduli Litetasi’.

Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sigli ikut mengandeng Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Pidie dan pihak masyarakat desa.

Pengenalan dan peningkatan litetasi dilaksanakan di Lapangan Futsal dekat Pustaka Gampong (desa) Jurong raya, Kecamatan Paukan Baro, Kabupaten Pidie.

Kepala KP2KP Sigli, Lusi Wiratno mengatakan, tema literasi sudah sudah tahun menjadi program pihaknya setiap perayaan hari pajak nasional dan akan terus menjadi kegiatan rutin lembaga perpajakan tersebut.

Menurut Lusi, literasi merupakan modal dasar bagi kemajuan sebuah negara, sama dengan pajak sebagai pondasi penopang pembangunan dalam suatu negara, termasuk dana yang ditranfer untuk desa.

“Kamajuan suatu bangsa akan ditentukan budaya literasi saat ini dan DJP peduli soal ini (literasi),” ujar Lusi.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Dispersip Kabupaten Pidie, Turno Junaidi terus mendorong semua pihak untuk peduli dengan literasi di Kabupaten Pidie. Ia pun berterimasih atas kepedulian DJP terhadap program literasi didaerahnya.

Harusnya, semua pihak lebih peka terhadap kecenderungan generasi anak-anak usia dini dan remaja di Indonesia, generasi emas saat ini dihadapkan dengan kemajuan teknologi, darurat narkoba, game, perjudian dan tindakan kriminal lainnya.

“Apa kita harus menunggu semuanya daruratdulu baru mulai, karena literasi salah satu cara mengembalikan kecenderungan anak-anak pada hal-hal negatif dan itu perlu dukungan dari semua pihak,” terang Turno.

Turno juga menyampaikan, pihaknya sudah mendorong kelurnya peraturan bupati (perbup) dana desa (DD), agar DD dapat disisihkan sedikit untuk membangun taman baca kecil di setiap desa.

Sejuah ini, sudah terbentuk 21 pustaka desa di Kabupaten Pidie dan sembulan taman baca masyarakat. Ia berharap tahun 2025 semua kampong atau desa dedaerah tersebut telah memilik taman baca anak-anak.

“Jika bukan kita yang peduli kepada anak-anak ini, siapa lagi dan kami siap mendampingi terwujudnya taman baca disetiap desa,” timpa Turno.[]