Sigli, nalurinews.com -- Kabupaten Pidie boyong lima penghargaan dari Gubernur Aceh atas keberhasilan peningkatan minat literasi dan penerapan manajemen perpustakaan yang terbarukan.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Pidie menerima lima penghargaan sekaligus, yakni juara I capaian implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS).
Dispersip Pidie juga menjadi juara 1 capaian penerapan aplikasi INLISlite Teraktif. Aplikasi INLISlite Teraktif merupakan perangkat lunak (software) aplikasi otomasi perpustakaan yang dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia. Aplikasi tersebut dirancang untuk memudahkan pengelolaan perpustakaan.
Penghargaan lain diraih pustaka Gampong Mee Tanoh, Kecamatan Peukan Baro sebagai juara I capaian publikasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) tahun 2024.
Kemudian Gampong Balee Rastong, Kecamatan Peukan Baro sebagai terbaik I capaian advokasi program TPBIS tahun 2024, selanjutnya TBM (Taman Baca Masyarakat) Rumah Baca Nuri menjadi terbaik III atas capaian pelibatan masyarakat dalam program TPBIS.
Penghargaan itu diserahkan Gubernur Aceh, Safrizal bersama Bunda Literasi Aceh, Hj. Safriati Safrizal kepada Bunda Literasi Kabupaten Pidie, Ny. Saptati Rengganis disela-sela pengukuhan bunda literasi Aceh di Gedung Perpustakaan Wilayah Aceh pada Selasa, 5 November 2024.
Kepala Dispersip Kelabupaten Pidie, Turno Junaidi mengapresiasi seluruh perangkat desa yang terus mendongkrak minat literasi di masyarakat, juga para inisiator lahirnya TBM di Kabupaten Pidie.
Diakui Turno, keberhasilan-keberhasilan dari sektor perpustakaan dan literasi di Pidie dicapai atas dedikasi dari banyak pihak, terutama dukungan pemerintah daerah, pemerintah gampong dan dukungan kelompok masyarakat.
"Pustaka-pustaka gampong dan TBM ini sudah terbentuk lama dan cukup bersemengat, kami hanya mencoba mendampingi dan membenahi saja," ujar Turno.
Sejauh ini terdapat puluhan pustaka gampong dan TBM yang didampingi Dispersip Pidie. Pihaknya juga berupaya membina sekolah-sekolah di Pidie dalam pengelolaan perpustakaan dengan baik, termasuk penerapan Aplikasi INLISlite Teraktif.
Sekolah-sekolah yang mulai menerapkan Aplikasi INLISlite Teraktif antara lain diantaranya SMP Unggul Swiss, YYPU, SMPN 3 Sigli, MIN 30 PIdie dan SMPN 2 Sakti.
"Dengan adanya aplikasi ini, pengelolaan perpustakaan baik itu peminjaman dan pengembalian koleksi, OPAC, penginventarisasi dan pelabelan bahan pustaka, pendaftaran anggota bahkan pelaporan kegiatan teknis perpustakaan akan mudah dikerjakan," terang Turno.[]