Nostalgia di Pasar Pante Teungoh, Sarjani : Sejumlah Barang Naik Terus

Hiruk pikuk suasana pasar mengembalikan ingatan mantan panglima GAM itu ke tahun 2012-2019, bau sayuran, buah-buahan segar, aroma rempah dan amis ikan masih ketera dihidungnya.

Sigli, nalurinews.com -- Sarjan Abdullah terlihat bernostagia di Pasar Pante Teungoh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Minggu, 17 November 2024. Pasar yang memiliki cerita panjang sebagai pusat ekonomi rakyat.

Saat menjabat bupati Pidie, periode 2012-2017, salah satu tempat yang kerap dan menarik dikunjungi saat pagi hari yakni pasar Pante Tengoh. Berbaur dengan masyarakat dari beragam latar belakang, sembari melihat perkembangan harga kebutuhan pokok.

Pagi itu, usai shalat subuh berjamaah sekaligus memenuhin undangan dari panitia safari subuh Masjid Alfalah Sigli, Sarjani ditemani pangaman tertutup (pamtup) menyempatkan diri membezuk keluarga tim pemenangannya di RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli.

ia sempat melihat perkembangan rumah sakit plat merah itu yang terus berkembang dan kini menjadi pusat pelayanan kesehatan strata tertinggi Kabupaten Pidie. 

"Alhamdulillah menjadi tempat tumpuan pelayanan kesehataan bagi masyarakat Pidie, insyaallah ke depan bisa sama-sama kita bagun agar lebih baik lagi," celutuk Sarjani di RSUD Tgk Chik Ditiro.

Masih bersama pamtup, laju kendaraan yang ditumpangi Sarjani menyusuri jalan Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli yang masih sepi dari hiruk pikuk warga yang melintas, maklum dalam suasana libur.

Kendaraan yang ditumpangi Sarjani berhenti di tepi jalan kawasan pasar Pante Teungoh. Terlihat geliat masyarakat sangat ramai, baik pedagang dan juga pembeli.

Hiruk pikuk suasana pasar mengembalikan ingatan mantan panglima GAM itu ke tahun 2012-2017, bau sayuran, buah-buahan segar, aroma rempah dan amis ikan masih ketera dihidungnya.

Berpakian putih motif lengan panjang, serta peci riman (peci khas Pidie yang dirajut warga Adan, Kecamatan Mutiara Timur), Sarjani menyusuri lorong pasar, sesekali melepaskan senyum sumringah dengan lambaian tangan saat namanya dipanggil dari ujung lorong.

Sarjani mengambil beberapa jenis sayuran kesukannya, ikan dan sejumlah kebutuhan dapur lainnya. Ia menemukan harga sejumlah kebutuhan dapur terus merangkak naik, seperti tomat, bawang, cabai dan beberapa barang lain.

"Tomat Rp 18 ribu sekilo, cuma, disatu sisi petani untung, disisi lain daya beli masyarakat akan turun, memilih membeli sedikit," ujar Sarjani.

Mantan bupati Pidie itu juga melihat beberapa sudut di Pasar Pante Tengoh yang perlu mendapat setuhan agar pembeli dan penjual akan lebih nyaman saat melakukan transaksi di pusat pasat terbesar di Pidie itu.[]