![]() |
Kepala Dispersip Kabupaten Pidie, Turno Junaidi berdiskusi dengan Kepala Puskesmas Kembang Tanjong, dr Zahara Mutia. |
Nalurinews.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Pidie terus melakukan advokasi untuk peningkatan indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM) di daerah tersebut.
Setelah mengenjot peran desa atau gampong, kalaborasi dengan rumah tahanan dan lembaga permasyarakat (lapas), Dispersip Kabupaten Pidie terus merambah sejumlah pusat-pusat pelayanan lainnya di daerah itu, salah satunya pusat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Kepala Dispersip Kabupaten Pidie, Turno Junaidi mengatakan IPLM merupakan salah satu indikator kinerja utama (IKU) untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata. Untuk itu, Turno berharap peran semua pihak untuk mengenjot angka IPLM di Pidie.
IPLM berupa angka agregrat dari tujuh unsur pembangun literasi masyarakat (UPLM) terdiri dari beberapa komponen kunci yang saling berkaitan mencakup pemerataan layanan perpustakaan, ketersediaan koleksi bacaan yang memadai, ketersediaan tenaga perpustakaan yang terlatih hingga seterusnya.
"Butuh dukungan dan semangat bersama untuk meningkatkan indikator yang selalu dinilai secara nasional ini di Pidie dan kami tidak mungkin bekerja sendiri," ujar Turno, Rabu, 8 Juli 2025.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus bertekat memperkuat kecakapan literasi masyarakat di Kabupaten Pidie. Saat ini, ada beberapa puskesmas yang diadvokasi lahirnya perputakaan yang berkualitas, antara lain Puskesmas Sakti, Puskesmas Peukan Baro, Puskesmas Mane, Puskesmas Ujong Rimba dan Puskesmas Kembang Tanjong.
Menurut Turno, perpustakaan khusus di lingkungan layanan kesehatan memainkan peran yang sangat krusial, jauh melampaui sekadar tempat penyimpanan buku seperti pandangan selama ini.
"Keberadaannya -perputakaan- sangat penting untuk mendukung keputusan klinis berbasis bukti, pendidikan berkelanjutan, penelitian, dan bahkan kesejahteraan pasien, demikian juga pada intansi lain," tambahnya.[]
Posting Komentar untuk "Dispersip Pidie Dampingi Akses Perpustakaan di Puskesmas"