Banjir Bandang Pidie Jaya Timbun Ratusan Rumah dengan Lumpur Setinggi 1 Meter Lebih

Penampakan lumpur yang memenuhi rumah warga di Pidie Jaya.

NALURINEWS.COM
, Meureudu - Bencana banjir bandang yang melanda Desa Menasah Krung Baroh, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya pada Rabu, 26 November 2025, menyisakan kerugian yang sangat besar. 

Arus deras membawa material lumpur dan kayu dalam jumlah masif, menimbun rumah-rumah warga hingga kedalaman lebih dari satu meter.

​Bencana ini telah menyebabkan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka, dengan proses evakuasi dan pembersihan yang masih terkendala.

Pembersihan Manual Terkendala Akses

​Material lumpur pekat dan gelondongan kayu besar menimbun sebagian besar permukiman. Hingga saat ini, proses pembersihan masih dilakukan secara manual oleh warga, relawan, dan tim tanggap darurat. Akses alat berat belum sepenuhnya menjangkau lokasi terdampak, memperlambat upaya pemulihan.

​Seorang warga, Makmun, menyampaikan keputusasaan atas lambatnya proses penanganan. Ia menyebut tingginya timbunan lumpur membutuhkan bantuan mekanis.

​"Kami butuh sekali alat berat untuk membersihkan lumpur yang begitu tinggi, baik di dalam maupun di luar rumah. Kalau dikerjakan dengan tangan, ini sulit. Rumah saya sendiri tertanam hampir 2 meter," ujar Makmun, warga Menasah Krung Baroh, yang juga menyatakan kesulitan finansial untuk menyewa tenaga pembersih.

Kerusakan Parah dan Bantuan Mendesak

​Kerusakan terparah terpusat di Menasah Krung Baroh. Selain struktur rumah, semua peralatan rumah tangga, kendaraan, dan beberapa fasilitas umum ikut terkubur lumpur. Saksi mata menuturkan datangnya banjir sangat tiba-tiba.

​"Air naik seketika, kami hanya sempat menyelamatkan diri dan anak-anak," ungkap salah satu warga yang rumahnya hampir seluruhnya tertimbun lumpur.

Menanggapi kebutuhan mendesak ini, aparatur desa dan mukim telah melaporkan kondisi tersebut kepada pemerintah kecamatan dan kabupaten. Bantuan darurat berupa makanan, air bersih, pakaian layak pakai, serta perlindungan sementara terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.

Laporan Telah Disampaikan ke Pusat

Keuchiek Meunasah Krueng, M. Gade, mengonfirmasi bahwa mereka telah menyampaikan data kebutuhan dan kerugian kepada pihak berwenang, termasuk kepada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat kunjungan kerja ke wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

​"Kami sudah melaporkan hal-hal yang dibutuhkan warga dan kerugian, termasuk kepada bapak Tito waktu kunjungan kemarin," jelas M. Gade.

​Dengan kondisi hunian yang tertimbun dan lingkungan yang rusak berat, warga berharap adanya penanganan cepat dari pemerintah, mulai dari penyediaan alat berat untuk pembersihan, pendataan kerusakan komprehensif, hingga bantuan rehabilitasi untuk pembangunan kembali rumah tinggal.

Bencana ini tercatat sebagai salah satu banjir bandang paling merusak yang melanda wilayah Mukim Mayang dalam beberapa tahun terakhir.[Riski]

Posting Komentar untuk "Banjir Bandang Pidie Jaya Timbun Ratusan Rumah dengan Lumpur Setinggi 1 Meter Lebih"