Sekolah IT Annur Pidie Jaya Terisolasi, Dikelilingi 'Sungai' Lumpur

Kondisi komplek Sekolah IT Annur Pidie Jaya.

NALURINEWS.COM, Meureudu - Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Pidie Jaya pada 26 November lalu terus menyisakan duka mendalam, khususnya bagi sektor pendidikan.

Kondisi terkini Sekolah IT Annur menjadi gambaran pilu parahnya dampak bencana hidrometeorologi tersebut, apalagi setelah diguyur hujan deras selama hampir lima jam semalam yang memicu banjir susulan dan meluasnya genangan air.

Foto yang beredar viral menunjukkan kompleks sekolah tersebut kini terisolasi, dikepung oleh genangan air cokelat keruh dan timbunan lumpur tebal.

"Akibat curah hujan yang hampir lima jam semalam, terjadi banjir susulan dan meluasnya aliran sungai di sekeliling rumah warga," tutur Rahmawati, seorang warga Menasah Lhok, menggambarkan situasi terkini.

Guru IT Annur, Inda, menambahkan bahwa halaman depan sekolah kini dipenuhi lumpur yang mengalir deras, "menyerupai sungai baru." Bangunan sekolah terlihat terpencil di tengah pemandangan yang memprihatinkan, dengan tiang listrik dan kabel-kabel yang melintang di atasnya.

Pendidikan Lumpuh Total, Ribuan Siswa Terdampak

Fasilitas pendidikan di Pidie Jaya menjadi salah satu sektor yang paling terpukul. Laporan mengindikasikan bahwa puluhan bangunan sekolah mengalami kerusakan parah, bahkan beberapa di antaranya hanyut diseret arus banjir.

Bencana ini tidak hanya merusak fisik bangunan, tetapi juga memutus harapan ratusan anak untuk segera kembali ke bangku pendidikan. Meskipun pemerintah daerah dan tim relawan terus berupaya melakukan pembersihan, volume lumpur yang luar biasa tebal membutuhkan bantuan alat berat dan waktu yang signifikan.

"Kami butuh bantuan mendesak, terutama untuk membersihkan lumpur di sekolah-sekolah agar anak-anak kami bisa segera belajar kembali," ujar seorang warga setempat.

Kondisi sekolah yang "tenggelam" dan terisolasi ini merupakan simbol betapa mendesaknya kebutuhan rehabilitasi dan pemulihan di Pidie Jaya. Seluruh pihak diimbau untuk bersatu menyalurkan bantuan agar fasilitas pendidikan dapat segera difungsikan, mengembalikan senyum dan semangat belajar para tunas bangsa Aceh.[Riski]