Sigli, nelurinews.com – Pemerintah Kabupaten Pidie terus berupaya membenahi pusat-pusat pelayanan kesehatan di daerah tersebut, salah satunya kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Abdullah Syafii, Beureunuen.
Pemerintah berharap badan umum layanan daerah (BLUD) tersebut bisa terus berbenah dalam pemberian palayanan terbaik dan mengurangi kompalain dari masyakat atau pasien.
Dalam upaya evaluasi tersebut, Pj Bupati Pidie, Samsul Azhar mengundang Direktur RSUD Tgk Abdullah Syafii dr Kamaruzzamaan dan jajaran pejabat dilingkungan rumah sakit plat merah tersebut.
Samsul Azhar menjabarkan, rumah sakit yang merupakan tumpuan harapan masyarakat Pidie wilayah timur tersebut sudah berusia belasan tahun dan bahkan sejak 2019 telah menjadi BLUD. Sehingga sudah selayaknya, sambung Samsul rumah sakit tersebut sudah harus berbenah kearah yang lebih baik.
“Kita ingin membuat perubahan kedepannya dan pelayanan rumah sakit lebih baik lagi. Makanya kita perlu saling terbuka dan jangan terbeban dengan resiko-resiko yang terjadi,” ujar Samsul.
Ia juga memberikan masukan kepada pihak rumah sakit, agar mengubah struktur organisasi, pola kepegawaian, indikator kerja pelayanan, indikator mutu rumah sakit, pelaksanaan dan monev BLUD oleh dewan pengawas, dan standar pencatatan keuangan.
“Mengenai mekanisme alur masuk dan keluarnya keuangan, untuk kedepannya harus lebih diperhatikan mengenai format keuangan dan laporan keuangan disampaikan secara berskala,” tegas Samsul
Sementara Direktur RSUD Tgk Abdullah Syafii, dr Kamaruzzaman membeberkan ada sejumlah kendala yang belum mampu diselesaikan pihaknya, antara lain pengelolaan lahan parkir rumah sakit, pengelolaan kantin dan rencana pembebesan lahan alternatif yang masih kandar.
“Seberannya ada sumber pendapatan RSUD dari parkir dan kantin, namun bisa terkelola dengan baik karena ada kendala non teknis,” kata Kamaruzzman.[]