Sigli, nalurinews.com – Rumah panggung berkontruksi kayu milik Nek Mah (65) di Gampong Munasah Krueng, Kecamatan Mila, Pidie ludes dilahap si jago merah, Jumat, 4 Oktober 2024 malam.
Terbakarnya hunian sederhana milik janda berusia lanjut menyisakan luka mendalam bagi keluarga itu, sebab kini Nek Mah, anak dan dua cucunya yang masih kecil kini kehilangan tempat tinggal.
“Semua habis terbakar, kecuali pakain di badan dan satu unit motor tua yang selamat,” kata Nek Mah ditemui di lokasi, Sabtu, 6 Oktober 2024.
Matanya masih menatap kosong kearah warga yang memberzuknya. Sesekali ia menoleh ke arah tumpukan arang dari bangunan yang kini sudah rata dengan tanah.
Namun Nek Mah masih bersyukur, anak dan dua cucunya selamat dari peristiwa kebakaran tersebut. Kendati rumahnya tidak bisa terselamatkan.
“Siap shalat insya, saya liat api di bagian atas rumah, saya bergegas bangunin anak supaya segera keluar dan membawa keluar anaknya yang masih terlelap, alhamdullillah semua selamat,” sambung Nek Mah.
Damkar Tidak Berfungsi
Sirine mengaung dengan keras dari kejauhan, satu unit armada pemadam kebakaran dari Pos Damkar Kota Bakti, Kecamatan Sakti sampai dilokasi untuk memadamkan api.
Kedatangan armada pemadam kebakaran saat itu memberi secercah harapan menyelamatkan sisa bangunan rumah Nek Mah dari amukan si jago merah. Sementara warga masih berusaha mencegah api menjalar kebangunan lain disekirat lokasi dengan peralatan seadanya.
“Damkar sampai sekitar satu jam usai api terpantau di atas atap rumah Nek Mah,” kata Joni, Tuha Peut, Gampong Meunasah Krueng Lala.
Sampai dilokasi, dua personil dalam armada damar itu menyiapkan proses penyemperotan. Ternyata, air dari tangki tidak kunjung keluar dari ujung selang yang mulai diarahkan ke atas kobaran api.
Kondisi tersebut menyulut amarah warga yang memadati lokasi, warga terus meneriaki agar segara dilakukan penyeprotan, namun tetap saja air tidak mengalir hingga ke ujung selang.
“Kami tidak tau mengapa tidak bisa dioperasikan, jadi warga mawah hingga memecahkan bagian mobil itu, bahkan nyaris didorong ke sungai karena menghalangi armada lain yang mau masuk,” ujar Joni.
Satu jam kemudian, satu unit armada damkar dari Pos Kota Sigli tiba di lokasi, semantara rumah Nek Mah sudah rata dengan tanah dengan sisa bara api dari kayu-kayu yang masih menyala.
“Saat armada kedua ini, rumahnya sudah habis terbakar, jadi mereka mencoba mencegah api menjara ke bagunan lain di sekitar lokasi,” terangnya.[]