Sigli, nalurinews.com – Pemerintah Kabupaten Pidie terus mendorong pendidikan dayah di daerah tersebut terus berkembang dan bersinergi dengan pendidikan formal untuk peningkatan indek pedidikan.
Memastikan pendidikan dayah terus eksis, Pj Bupati Pidie, Samsul Azhar menggelar rapat koordinasi dengan puluhan pimpinan dayah di Pidie. Rakor (rakat koordinasi) itu juga melibatkan pihak kejaksaan, kepolisian dan Dinas Pendidikan Dayah Aceh.
Samsul barharap, rakor tersebut mampu memberikan solusi atas kasus perundungan atau bullying yang kerap menghantui orang tua dan santri di lingkungan dayah salafiyah terpadu di Kabupaten Pidie.
“Ini harus ada atensi kita bersama, supaya kekerasan di lingkungan dayah ini harus di cegah dari hulu ke hilir dan tidak hanya sebatas seruan, tapi butuh aksi nyata agar tidak terus merusak citra pendidikan dayah,” tegas Samsul Azhar dalam pidatonya dibacakan Plt Asisten I Setdakap Pidie, Almanza, Rabu, 20 November 2024.
Dalam kesempatan itu, hasil pertemuan dengan sejumlah pihak pada kesempatan tersebut akan menumbuhkan sinergi dan kolaborasi pengawasan untuk masa yang akan datang terhadap pendidikan dayah di Pidie.
Menurut Samsul, aksi perundungan dan kekerasan tidak hanya melanggar hak azasi manusia, tapi juga akan menghambat pendidikan para santri.
Kemudian, perlu dilakukan pencegahan preventif dengan melibatkan semua pihak, serta memberikan pendampingan psikologis kepada para santri dan memastikan tidak ada korban kekerasan yang belum tertangani karena tidak berani melapor.
“Dayah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi santri yang sedang menimba ilmu,” sambung Samsul dalam acara yang digelar Dinas Pendidikan Dayah Pidie.[]