Sigli, nalurinews.com -- Setiap hal baik, jika dilakukan dengan tekun dan ikhlas akan memberi dampak baik pula pada setiap usaha dan para pelakunya.
Ungkapan itu sangat selaras yang diterima lima pengalola perpustakaan desa (perpusdes) di Kabupaten Pidie. Lima pengelola perpusdes di Pidie diterbangkan ke Pulau Bali, Provinsi Nusa Tenggera.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Pidie, Turno Junaidi mengatakan, lima perpusdes asal Pidie merupakan mitra program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) perpustakaan nasional RI yang sudah melaksanakan strategi program dengan nilai rapor SIM (KPI) diatas 75 (hijau).
"Harapan kami, kehadiran mereka kembali ke 'Nanggro Pedir' menjadi admosfer perkembangan perpustakaan gampong di Pidie kedepan," terang Turno, Sabtu, 9 November 2024.
Ernida pengelola Perpustakaan Rampagoe Mee Tanoh menceritakan pengalamannya berbaur dengan para inspirator perpustakaan dari berbagai daerah di Indonesia dalam pertemuan di Bali.
Perempuan berparas cantik itu mengaku bayak mendapat ilmu baru dalam pengelolaan perpustakaan gampong, sehingga ia merasa inovasi-inovasi yang dikembangkan di Pidie masih perlu dikembangkan.
"Luar biasa, banyak ilmu baru yang kami dapat dan semoga program bisa diimpelentasikam kedepannya di Pidie. Kita sudah bagus, tetapi perpusdes lain jauh lebih bagus dan banyak program pemberdayaan masyarakat yang berbeda-beda didalamnya," seru Ernida.
Untuk perjalanan ke Bali, sambung Ernida sepenuhnya ditanggung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI alias gratis. Ia pun merasa beruntung menjadi bagian dari program TPBIS tersebut.
Program TPBIS sendiri bertujuan memfasilitasi proses belajar dan berbagi strategi sukses antar perpustakaan, meningkatkan kapasitas pengelola perpustakaan dan menguatkan program transformasi.
Program tersebut juga bersifat berkelanjutan, untuk penguatan kegemaran membaca dan literasi masyarakat melalui program TPBIS dan bantuan 1000 bahan bacaan bermutu yang menyasar perpustakaan desa dan taman baca masyarakat (TBM) di seluruh Indonesia.
"Dapat pengalaman baru dari sharing pengalaman desa-desa lain dipenjuru Indonesia dan semoga kesempatan ini bisa ditularkan kedesa-desa lain di Pidie," sambung Ernida.[]