NALURINEWS.COM, Meureudu - Situasi di Kabupaten Pidie Jaya masih jauh dari normal menyusul musibah banjir bandang yang melanda wilayah ini beberapa hari terakhir.
Kerusakan pada infrastruktur vital—meliputi jalan, jembatan, dan fasilitas umum—tergolong parah, namun semangat warga untuk bertahan dan memulai pemulihan tetap tinggi.
Akses mobilitas menjadi kendala utama. Di berbagai lokasi, jalan lintas antardesa terputus atau sulit dilalui akibat tebalnya timbunan lumpur dan material kayu yang dibawa arus deras.
Kerusakan sejumlah jembatan penghubung juga kian memperlambat laju distribusi bantuan dan mengganggu aktivitas harian masyarakat.
"Untuk keluar masuk kampung, kami harus memutar sangat jauh. Jalan rusak dan banyak yang putus," keluh Rahman, seorang warga Meureudu, yang rumahnya terendam lumpur setinggi lutut.
Meskipun demikian, sinyal pemulihan mulai terlihat. Semangat gotong royong menjadi kunci. Relawan bersama pemuda desa aktif membersihkan jalan dan halaman rumah dari sisa-sisa lumpur dan puing.
Sementara itu, kebutuhan pangan dasar warga yang terdampak mulai terpenuhi dengan dibukanya dapur umum di beberapa lokasi pengungsian.
Pemerintah daerah, didukung BPBD, TNI, dan Polri, terus berupaya mempercepat penanganan darurat. Bantuan logistik esensial, seperti makanan, selimut, dan air bersih, terus disalurkan, meski penyebarannya belum sepenuhnya menjangkau seluruh area terisolir.
"Fokus kami saat ini adalah memulihkan akses dan menjamin kelancaran distribusi bantuan. Petugas lapangan masih bekerja 24 jam," tegas Kepala BPBD Pidie Jaya dalam rilis resminya.
Hingga berita ini dimuat, mayoritas warga memilih untuk tetap bertahan di rumah masing-masing sambil berharap perbaikan infrastruktur dapat segera direalisasikan. Percepatan pemulihan ini diharapkan menjadi kunci agar roda ekonomi dan kehidupan sosial di Pidie Jaya dapat kembali berputar normal.
Solidaritas masyarakat menjadi kekuatan utama bagi Pidie Jaya dalam menghadapi masa sulit ini dan memulai proses kebangkitan.[Riski]
Posting Komentar untuk "Banjir Pidie Jaya: Infrastruktur Lumpuh, Warga Berjuang Bangkit"