NALURINEW.COM, Meureudu - Selasa pagi itu Selasa 25 November 2025, langit Meureudu seperti sedang meluapkan emosi. Hujan deras mengguyur tanpa henti, membanjiri sudut-sudut halaman sekolah.
Namun, di tengah kepungan cuaca ekstrem itu, kehangatan dan ketulusan justru membumbung tinggi. Hari yang ditunggu-tunggu para pelajar akhirnya tiba: Hari Guru Nasional.
Sejak bel masuk berdering, semangat ratusan siswa SMA Negeri 2 Meureudu tak teredam oleh dinginnya rintik hujan. Mereka memenuhi area sekolah, basah kuyup, tetapi wajah mereka bersinar penuh antusiasme. Di tangan mereka, bukan hanya buku, melainkan bunga sederhana, kartu ucapan yang ditulis tangan, dan hadiah kecil yang sarat makna.
Genangan air di beberapa spot tak lagi terasa sebagai halangan. Di bawah payung seadanya dan tenda darurat yang dipasang tergesa-gesa, para siswa tetap berdiri teguh, menunggu momen untuk menyalami pahlawan tanpa tanda jasa mereka.
"Bukti Cinta yang Tak Terhalang Badai"
Malahayati, salah seorang guru TIK, tak kuasa menahan haru saat menyaksikan pemandangan itu. "Biasanya kami merayakan di aula yang kering. Tapi kali ini, perayaan terasa sepuluh kali lipat lebih berkesan," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Hujan deras bukan lagi hambatan, melainkan latar belakang heroik yang membuktikan betapa dalamnya rasa hormat dan sayang anak-anak kepada kami. Ini adalah bukti bahwa ikatan batin antara siswa dan guru di sini sangat kuat—ikatan yang tak akan pernah terputus oleh badai apa pun."
Rania, seorang siswi kelas XI, ikut mengungkapkan perasaannya. Ia berujar bahwa Hari Guru tahun ini terasa jauh lebih bermakna.
"Kami harus berjuang menembus hujan hanya untuk sampai ke sini dan memberikan sedikit ucapan terima kasih," katanya, suaranya sedikit bergetar. "Perjuangan ini membuat setiap senyuman guru terasa berharga dan menghangatkan."
Kehangatan di Tengah Kesederhanaan
Di tengah suasana haru biru itu, acara peringatan tetap berlangsung. Dimulai dari makan bersama sederhana yang penuh canda tawa, dilanjutkan dengan ceramah singkat yang menguatkan semangat kebersamaan.
Puncak acara ditutup dengan doa bersama yang khusyuk, memohon keberkahan bagi guru-guru yang telah mendedikasikan setiap tetes energi mereka untuk mendidik generasi muda Meureudu.
Meskipun cuaca telah membasahi segalanya, perayaan Hari Guru di SMA Negeri 2 Meureudu hari itu adalah sebuah pelajaran tentang ketulusan yang tak kenal cuaca.[Riski]

Posting Komentar untuk "Haru Biru di Bawah Guyuran Langit: Semangat Siswa Tak Padam Rayakan Hari Guru"