Hasil Panen Kakao Anjlok Akibat Busuk Buah di Pidie Jaya, Petani Rugi Besar

Kondisi kakao membusuk di kabun warga di Bandar Dua, Kabupen Pidie Jaya.

NALURINEWS.COM, Meuruedu
– Sejumlah petani kakao di Desa Babah Krueng Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, mengeluhkan penurunan drastis hasil panen dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini dipicu oleh meningkatnya kasus Pembusukan Buah Kakao (PBK) yang menyebabkan produksi anjlok dan berdampak signifikan pada pendapatan petani.

​Busuk buah terjadi ketika kakao masih menggantung di pohon. Buah yang seharusnya siap panen justru menghitam, mengering, dan tidak layak jual. Penyakit ini diduga kuat disebabkan oleh jamur Phytophthora\ palmivora, yang berkembang pesat saat curah hujan tinggi dan kelembapan meningkat.
Seorang petani, Muktar (54), mengungkapkan kerugian yang telah dirasakan sejak beberapa musim panen.

​"Buah banyak yang busuk sebelum dipanen. Kalau biasanya satu pohon bisa menghasilkan beberapa kilogram, sekarang banyak yang terbuang. Kami sangat rugi," ujar Muktar saat ditemui di kebunnya, Kamis, 6 November 2025.

​Anjloknya hasil panen ini membuat petani kesulitan untuk menutupi biaya perawatan kebun, sementara harga jual kakao kering di pasaran juga belum menunjukkan kenaikan yang berarti.

​Menanggapi keluhan ini, penyuluh pertanian setempat menekankan bahwa pembusukan buah kakao sebenarnya dapat dikendalikan melalui pengelolaan kebun yang terpadu.
​Langkah-langkah yang disarankan agar petani rutin malakukab pemangkasan.

​Selain itu, penggunaan fungisida yang sesuai (misalnya berbahan aktif tembaga, atau agen hayati seperti Trichoderma sp juga terbukti efektif), sanitasi kebun secara berkala (membuang dan memusnahkan buah yang busuk), serta menjaga jarak tanam untuk sirkulasi udara yang lebih baik.

​"Perawatan tanaman harus dilakukan secara berkelanjutan. Petani juga disarankan melakukan sanitasi kebun dan menjaga jarak tanam agar sirkulasi udara lebih baik," jelas penyuluh.

​Para petani berharap ada langkah nyata dan cepat dari pemerintah daerah untuk menekan kerugian yang berkelanjutan. Mengingat kakao adalah salah satu mata pencaharian utama, petani meminta Dinas Pertanian untuk tidak hanya bertanya dan berfoto, tetapi juga mengambil sikap tegas dalam memerangi hama Phytophthora\ palmivora ini. [Riski]

Posting Komentar untuk "Hasil Panen Kakao Anjlok Akibat Busuk Buah di Pidie Jaya, Petani Rugi Besar"