
Tumpukan gabah kering hasil panen di Pidie Jaya.
NALURINEWS.COM, Meuruedu - usim panen gabah telah tiba di beberapa kecamatan di Pidie Jaya. Hamparan sawah yang menguning menjadi tanda keberhasilan petani dalam menanam padi selama beberapa bulan terakhir. Namun, di balik hasil panen yang melimpah, sebagian warga justru masih diliputi kegelisahan.
Kegelisahan ini muncul akibat harga gabah di tingkat petani yang belum stabil. Sejumlah petani mengaku khawatir hasil panen mereka tidak sebanding dengan biaya produksi yang terus meningkat.
"Kalau dilihat dari hasil panen memang bagus, tapi harga masih naik turun. Kami bingung mau jual sekarang atau tunggu nanti," ujar Ishak, salah satu petani di Menasah Lhok, Kecamatan Meureudu, Rabu (12/11/2025).
Selain masalah harga jual, biaya sewa mesin panen dan ongkos tenaga kerja juga menjadi beban tersendiri bagi petani. Banyak di antara mereka berharap adanya pengawasan dan kebijakan dari pemerintah daerah agar harga di pasaran tetap stabil.
"Kami harap ada intervensi dari pemerintah supaya harga gabah jangan jatuh, dan jangan ada permainan agen atau calo. Kalau harga naik turun, petani pasti rugi," tambah Iswandi, petani lain dari Menasah Lhok.
Harapan dari Pihak Agen Penampung
Tidak hanya petani, kekhawatiran juga dirasakan oleh pihak agen atau penampung gabah. Saiful, salah satu agen gabah di Gampong Menasah Lhok, juga menyuarakan harapannya agar kualitas gabah terjaga.
"Kami yang menampung gabah juga berharap seperti harapan petani, karena kami juga membayar ongkos angkut, BBM, dan makan anggota kerja. Kami juga harus meneliti kondisi gabah. Kadang-kadang kalau basah dan hitam, kami rugi. Makanya kami harapkan gabah benar-benar matang dan kering," jelas Saiful.
Meskipun demikian, proses panen masih terus berlangsung di berbagai titik sawah di Pidie Jaya. Warga tetap berupaya memanfaatkan hasil panen sebaik mungkin, sambil berharap kondisi pasar segera membaik agar jerih payah mereka tidak sia-sia.[Riski]
Posting Komentar untuk "Panen Tiba, Harga Gabah Tak Stabil di Pidie Jaya"