NALURINEWS.COM, Meureudu - Hujan deras yang mengguyur wilayah Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan ratusan hektar lahan persawahan terendam banjir.
Kondisi ini menimbulkan kerugian besar dan kekhawatiran mendalam bagi para petani, terutama yang baru saja menyelesaikan proses panen. Padi yang telah dipotong dan ditumpuk di atas sawah kini terendam air, berpotensi mengalami kerusakan kualitas parah hingga pembusukan.
Berdasarkan pantauan NALURINEWS.COM di sejumlah titik, genangan air memenuhi area persawahan akibat intensitas hujan yang tak kunjung mereda. Tumpukan padi yang seharusnya segera diproses pengeringan kini tergenang, menjadi basah kembali, dan mulai menunjukkan tanda-tanda pembusukan.
Hal ini memicu kecemasan para petani karena hasil panen yang telah ditunggu berbulan-bulan berpotensi mengalami kerugian besar atau bahkan gagal total.
Seorang petani dari Gampong Mayang Cut, Muktar, mengaku sangat terpukul dengan situasi yang terjadi.
“Padi sudah kami potong, tinggal dijemur. Tapi karena hujan deras terus-menerus, semua terendam lagi. Kami takut hasil panen ini rusak dan tidak bisa dijual,” ujar Muktar, Senin, 24 November 2025.
Selain merusak hasil panen yang sudah dipotong, curah hujan tinggi juga menyebabkan sebagian lahan yang belum dipanen ikut terendam. Jika kondisi ini berlanjut, proses pemotongan padi berikutnya akan terhambat dan diperkirakan terjadi penurunan signifikan pada hasil panen musim ini.
Hingga berita ini diturunkan, hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Meureudu. Para petani hanya bisa berharap cuaca segera membaik agar padi yang tergenang dapat diselamatkan dan proses panen dapat kembali berjalan normal.
Ironisnya, hingga saat ini belum ada pihak terkait dari pemerintah daerah yang terlihat turun memantau langsung dan menangani dampak kerugian yang dialami oleh para petani di tengah kondisi darurat ini.[Riski]

Posting Komentar untuk "Ratusan Hektar Padi Petani Meureudu Tergenang dan Terancam Gagal Panen"