 |
| Penemkapan Halaman Masjid Agung Tgk Chik Pante Geulima, Kabupaten Pidie Jaya. |
NALURINEWS.COM, Meureudu - Dampak banjir bandang yang menerjang Kabupaten Pidie Jaya pada 26 November lalu masih dirasakan hingga kini, terutama di area publik dan tempat ibadah.
Pantauan di lokasi, Rabu 5 Desember 2025 menunjukkan, genangan yang persisten ini disebabkan oleh masalah serius pada drainase dan aliran sungai utama. Aliran sungai diketahui belum sepenuhnya normal karena tersumbat material banjir seperti kayu, lumpur, dan sampah dedaunan. Akibatnya, air hujan dan limpahan sungai tidak dapat mengalir keluar, bahkan air dari "pecahan" sungai mengalir melalui jalur jalan dan merendam fasilitas umum, termasuk halaman masjid.
Genangan air di halaman masjid tersebut menjadi titik terparah di sekitar pusat kota. "Airnya belum surut-surut. Kalau dilihat dari jauh seperti kolam renang. Biasanya halaman masjid ini tempat parkir, sekarang terendam semua," ujar Safwan, seorang warga Meureudu.
Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas ibadah dan akses jamaah. Sejumlah warga terpaksa melepas alas kaki jauh sebelum mencapai tangga masjid.
Pengurus masjid dan warga setempat telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Mereka mendesak agar segera dilakukan penanganan serius.
"Ini bukan genangan biasa, tapi aliran dari banjir yang tertahan karena jalur pembuangan air dan sungai kesumbat. Kami berharap ada pengerukan kecil segera," kata salah satu pengurus masjid.
Senada, warga lainnya, Ridwan, menyayangkan lambatnya respons. "Pihak pemerintah sudah turun, tetapi belum ada penanganan yang serius," ujarnya.
Meskipun air dilaporkan mulai surut di beberapa titik lain, genangan di halaman Masjid Agung Pidie Jaya ini memerlukan intervensi segera agar aktivitas ibadah dan mobilitas warga dapat kembali normal.[Riski]
Posting Komentar untuk "Banjir Bandang Pidie Jaya: Halaman Masjid Agung Jadi 'Kolam', Genangan Parah Belum Surut"