Krisis Air Bersih Mencekik Korban Banjir Pidie Jaya: Sumur Tercemar, Kesehatan Terancam

Warga melewati tiang listrik yang tumbang di Gampong Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya. 


NALURINEWS.COM
, Meureudu - Pasca-banjir bandang dahsyat yang melanda Kabupaten Pidie Jaya pada Rabu, 26 November 2025, warga kini menghadapi tantangan pahit: krisis air bersih yang kritis. 

Setelah kehilangan harta benda, mereka harus berjuang setiap hari mendapatkan air layak pakai, dengan sumber air utama yang rusak parah.

Sumur Warga Lumpuh, Wajib Ambil Air dari Sumber Jauh

​Lumpur dan limbah sisa banjir telah mencemari hampir seluruh sumur warga di desa-desa terdampak, membuat air tidak layak untuk dikonsumsi maupun digunakan sehari-hari. Sementara itu, aliran air bersih dari PDAM belum sepenuhnya pulih.

​Akibatnya, warga terpaksa menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air. Beberapa memilih mengambil dari sungai yang keruh, sementara yang lain bergantung pada belas kasihan desa tetangga.

​“Sejak banjir, air sumur tidak bisa dipakai lagi. Bau lumpur dan berwarna cokelat pekat. Untuk mandi dan memasak, kami harus ambil air jauh,” ungkap Siti, salah seorang warga Menasah Raya, Kecamatan Meurah Dua.

Ancaman Kesehatan dan Harapan Bantuan Merata

​Kesulitan akses air bersih ini bukan hanya persoalan rumah tangga, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Beberapa warga sudah mulai melaporkan gangguan kulit akibat terpaksa menggunakan air yang tercemar.

​Pemerintah daerah bersama relawan kemanusiaan memang telah mengerahkan mobil tangki air, namun upaya ini belum mampu menjangkau semua desa secara merata dan berkelanjutan.

​Warga mendesak perhatian serius dari pemerintah pusat dan instansi terkait agar krisis ini segera teratasi, sekaligus memastikan bantuan logistik dan alat berat yang dijanjikan benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan.

​“Kami hanya ingin air yang layak dipakai. Semoga bantuan bisa terus datang, termasuk alat berat dan logistik yang benar-benar nyampe ke kami yang terdampak musibah,” tambah Taufik, warga Menasah Raya.

​Bencana di Pidie Jaya telah meninggalkan jejak duka mendalam dan menjadi ujian panjang bagi masyarakat untuk bangkit, di mana ketersediaan air bersih kini menjadi kunci utama bagi kelangsungan hidup mereka.[Riski]

Posting Komentar untuk "Krisis Air Bersih Mencekik Korban Banjir Pidie Jaya: Sumur Tercemar, Kesehatan Terancam"