
Kondisi warga Pidie Jaya setelah banjir bandang.
NALURINEWS.COM, Meureudu - Krisis pasokan air bersih pascabanjir bandang masih membayangi warga dan pengungsi di Kabupaten Pidie Jaya. Hingga Selasa (23/12/2025), warga di sejumlah titik pengungsian terpaksa memanfaatkan sisa air bah untuk mencuci pakaian demi memenuhi kebutuhan harian.
Kondisi ini terpantau jelas di Gampong Pante Beureune dan Meunasah Mancang, Kecamatan Meurah Dua. Warga tampak mencuci pakaian di aliran air keruh sisa banjir yang melanda beberapa pekan lalu. Meski bercampur lumpur, air tersebut tetap digunakan karena ketiadaan alternatif lain.
Hal serupa dialami para pengungsi di area Cot Trieng serta warga Meunasah Blang, Kecamatan Meureudu. Terbatasnya akses air bersih membuat warga mengabaikan risiko kesehatan demi memastikan ketersediaan pakaian layak pakai.
Sumur Tercemar dan Bantuan Terbatas
Sejumlah warga mengungkapkan bahwa sejak banjir bandang melanda, sumur-sumur penduduk tertutup lumpur dan jaringan pipa air bersih belum berfungsi normal. Sementara itu, bantuan air bersih yang datang melalui tangki masih sangat terbatas dan hanya diprioritaskan untuk kebutuhan konsumsi.
“Kami terpaksa pakai air ini untuk cuci baju. Kalau menunggu air bersih, pakaian sudah menumpuk, padahal anak-anak butuh pakaian bersih,” ujar Marliah, salah seorang warga di pengungsian Pante Beureune.
Kondisi senada disampaikan Mariana, pengungsi di area Cot Trieng. Ia menyebutkan bahwa pasokan air yang ada saat ini bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur.
"Air ada, cuma kalau untuk cuci pakaian tidak cukup. Kadang untuk masak saja kurang. Terpaksa kami mencuci di bawah jembatan layang dengan air bah ini," keluh Mariana.
Warga sangat berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera menambah distribusi air bersih, baik melalui penambahan armada mobil tangki maupun perbaikan fasilitas air darurat. Langkah cepat sangat diperlukan guna mencegah munculnya penyakit kulit maupun masalah kesehatan lainnya di lingkungan pengungsian.[Riski]
Posting Komentar untuk "Krisis Air Bersih Pasca-Banjir, Warga Pidie Jaya Terpaksa Gunakan Air Bah untuk Mencuci"