Pemulihan Pasca Banjir Bandang di Pidie Jaya Lambat


NALURINEWS.COM
, Meureudu - Lebih dari seminggu pasca-banjir bandang pada 26 November, pemulihan di Pidie Jaya masih berjalan lambat. Bencana ini tidak hanya meninggalkan puing dan lumpur setebal satu meter, tetapi juga menyisakan trauma dan ketidakpastian bagi masyarakat di gampong-gampong paling terdampak.

​Hingga hari ini, kendala utama yang dihadapi warga meliputi air bersih dan listrik, akses jalan desa dan pembersihan rumah secara swadaya karena alat berat belum menjangkau seluruh lokasi.

​Pukulan Berat bagi Petani

​Kelompok petani menjadi yang paling terpukul. Sawah dan kebun mereka tertimbun lumpur tebal, yang berarti mereka kehilangan sumber penghasilan menjelang musim tanam.

​"Kami ingin uluran tangan pemerintah, kami lagi butuh banget alat berat, air bersih, tempat penyimpanan air, selang," ujar Makmun Saputra, yang kesulitan membersihkan lahannya. "Kami tidak ada uang untuk membayar orang bersih-bersih."

Harapan Warga: Lebih dari Sekadar Bantuan Logistik

​Meskipun dalam kesulitan, semangat warga untuk bangkit perlahan menguat. Harapan utama mereka kini beralih dari sekadar bantuan logistik harian menjadi solusi jangka panjang, mulai dari percepatan infrastruktur, solusi jangka panjang agar bencana serupa tidak lagi mengancam keselamatan dan mata pencaharian mereka.

​"Yang kami butuhkan bukan hanya bantuan hari ini, tapi kepastian untuk bisa bangkit lagi," kata Fahmi, warga Menasah Krueng Baroh.

Di tengah situasi yang berat, solidaritas antarwarga dan relawan dari berbagai komunitas terus menjadi penopang, memberikan bantuan logistik, pembersihan, dan dukungan psikososial. 

Proses pemulihan total diperkirakan masih memakan waktu berminggu-minggu, namun warga berharap semua pihak, terutama pemerintah, tetap hadir hingga kondisi benar-benar pulih.[Riski]

Posting Komentar untuk "Pemulihan Pasca Banjir Bandang di Pidie Jaya Lambat"