Pidie Produksi 292 Ribu Ton Gabah Kering Pertahun

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Pidie, Hasballah, SP, MM melakukan pemanan perdana padi unggul di Kabupaten Pidie.

NALURINEWS.COM
-Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Pidie, mencatat luas lahan area persawahan di daerah setempat mencapai 24.784 hektar (H).

Area persawahan tersebut tersebar di 22 kecamatan dari total 23 kecamatn di daerah yang dikenal dengan Negeri Pedir itu.

Kecamatan Geumpang memiliki luas 762,4 H, kemudian Mane 1.019,7 H, Glumpang Tiga, 1.447,4 H, Glumpang Baro 815, Mutiara 923 hektar, Mutiara Timur 1.733,3 H.

Kemudian Kecamatan Tiro luas area persawahannya 1.160,4 H, Tangse 1.503,4 hektar, Keumala 1.285,7 H, Titeue 635,8 H, Sakti 1.762,2 H, Mila 798,1,  Padang Tiji 2.126,3 hektar.

Selanjutnya, lahan sawah di Kecamatan Delima,  1.229,9 h, Grong-Grong 339,7 H, Indrajaya 1.599,8 H, Peukan Baro, 942,3 H, Kembang Tanjong 1.108,6 H.

Seterusnya, Kecamatan Simpang Tiga memiliki area sawah 1.023,2 H, Kecamatan Pidie 1.054,1 H, Batee 618,4 H dan terakhir Mutiara Tiga 904,6 hektar.

"Area persawah Pidie  24,784 hektar itu tersebar hampir di semua kecamatan. Yang tidak ada area persawahan hanya Kota Sigli," kata Kadis Pertanian dan Pangan Pidie.

Aktifitas warga mengangkut hasil panen gabah kering di Kabupaten Pidie.

Dengan luasan lahan pertanian sektor persawahan itu, dalam setahun petani di Pidie dapat melakukan dua kali tanam jenis tanaman padi dalam dua musim. Rendengan dan gadu.

Pogram setahun dua kali tanam tanaman padi itu sudah dilangsungkan selama bertahun-tahun di seluruh kecamatan yang memiliki lahan persawahan.

Tentunya berbagai sarana dan prasarana pendukung dua kali tanam dalam setahun itu juga sudah dibangun oleh Pemerintah Pidie, baik berupa saluran irigasi tersier, pintu air dan lainnya.

"Pemenuhan berbagai infrastruktur pertanian itu tentunya untuk memasti program peningkatan produksi pangan dengan target dua kali panen dalam setahun dari lahan yang sama," kata Kadis Hasballah.

Saat musim rendengan, keseluruhan area persawahan warga di 22 kecamatan tersebut seluas 24.176 ditanami padi dengan produksi gabah kering saat panen tiba perhektar berkisar 6,5 hingga 8 ton perhektar.

Adapun hasil produksi padi dalam satu musim di rendengan saja dari luas tanam itu mencapai 157.131 ton.

"Itu hitungannya 6,5 ton perhektar. Makanya hasil produksi setiap kali musim rendengan capai 157.131 ton. Tetapi ada juga yang hasil produksi perhektarnya melebihi 6,5 ton," ungkapnya.

Hamparan luas lahan padi sial panen di Kabupaten Pidie.

Hasil produksi tersebut baru sebatas produktifitas gabah kering di musim rendengan, belum termasuk musim tanam gadu.

Sambung Hasballah, saat musim tanam gadu, memang terjadi sedikit penurunan area tanam padi, namun hanya berkurang sekira 2.976 hektar.

Hal itu disebabkan adanya beberapa lokasi-lokasi pertanian yang tadah hujan. Sehingga saat musim gadu, area tersebut tidak maksimal jika memproduksikan tanaman padi.

Adapun luas tanam di musim gadu yang tetap bisa beroperasi untuk ditanami tanaman padi capai 21.900 dengan hasil perhektarnya capai 6,2 ton.

"Kalau musim setiap musim gadu hasil produksi gabah keringnya capai 135.240,6 ton," ungkap Hasbalah.

Dalam artian, Kabupaten Pidie mampu memproduksikan gabah kering dalam dua musim tanam itu lebih kurang sekira 292 ribu ton untuk setiap tahunnya.

"Jumlah gabah kering itu bahkan melebihi kebutuhan pangan kabupaten Pidie," ungkapnya.(Advertorial)

Posting Komentar untuk "Pidie Produksi 292 Ribu Ton Gabah Kering Pertahun"