Sigli, nalurinews.com -- Lukman, penggagas pendidikan bahasa inggris gratis kepada anak yatim dan keluarga kurang mampu di Pidie terus berupaya agar aktifitas pembelajaran berlanjut.
Kepada media ini, Lukman mengaku saat ini Lembaga English Club (LEC) yang didirikan bersama istrinya itu sedang kekurangan dana untuk operasional, seperti untuk belanja alat tulis kantor (ATK), operasional dan kebutuhan snack peserta didik.
"Kebutuhannya sekitar Rp 10 juta, untuk ATK Rp 7 juta, operasional Rp 2 juta dan sisanya kue-kue untuk anak-anak," kata Lukman, Sabtu, 20 April 2024.
Ia bersama istri, selama ini sudah berupaya untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menutup kebutuhan operasional, namun kali ini kebutuhan biaya yang diperlukan tergolong besar.
Meski berat hati, Lukman mencoba membuka donasi dan berharap ada para dermawan yang bisa membantu sedikit dana agar operasional LEC di Gampong Blang Lhoek Kaju, Kecamatan Indrajaya, Pidie terus berjalan.
"Selama ini kami juga sering mendapat dukungan sedekah dari personal, karena sering meminta, sehingga sudah tidak enak dan tidak berani meminta bantuan lagi," ujar Lukman.
Seperti diketahui, lembaga Lec Pidie telah berdiri sejak 2010 bermarkas di Meunasah Blang Lhok Kaju, Kecamatan Indrajaya, Pidie, karena didasari banyak anak-anak yang ingin belajar bahasa inggris dan pengajian secara gratis, namun mereka terkendala jarak yang jauh ke kota dan biaya.
Selama ini, lembaga tersebut konsisten memberikan pendidikan bahasa inggris dan membekalan agama secara gratis kepada anak-anak kurang mampu diwilayah tersebut.
Donasi dibuka melalui rekening lembaga Lec Lhoek Kamu Bank Syariah Indonesia ( BSI ) dan nomor rekening 1060278381, Lec juga membuka donasi melalui kitabisa.com.