Revolusi Langit di Negeri Pedir: Drone Jadi Solusi Modern Halau Hama di Pidie

Distanpan Kabupaten Pidie mengoperasikan droene di area persawahan Kecamatan Padang Tiji membasmi hama yang menyerang padi.

NALURINEWS.COM
- Sektor pertanian di Kabupaten Pidie kini mulai memasuki era modernisasi. Teknologi pesawat tanpa awak atau drone mulai mengangkasa di atas hamparan sawah "Negeri Pedir" untuk membantu petani memerangi serangan hama secara lebih efektif dan efisien.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Pidie, Hasballah, SP. MM, mengungkapkan bahwa penggunaan drone merupakan jawaban atas tantangan penyemprotan hama yang selama ini terkendala waktu dan tenaga manusia.

Keunggulan utama teknologi ini adalah kemampuannya melakukan penyemprotan secara serentak. Dalam dunia pertanian, sinkronisasi penyemprotan sangat krusial agar hama tidak berpindah dari satu petak sawah ke petak lainnya.

​"Dengan menggunakan drone, masyarakat bisa melakukan penyemprotan di satu hamparan luas hanya dalam waktu satu hari. Ini sangat menghemat waktu dibandingkan metode manual," ujar Hasballah.

Uji coba dan penerapan teknologi ini telah dilakukan di beberapa titik krusial, salah satunya di Kecamatan Padang Tiji serta beberapa kecamatan lainnya saat serangan hama mulai mengancam produktivitas padi petani.

Tantangan Harga yang Fantastis

​Meski menjadi solusi jitu, adopsi teknologi ini bukannya tanpa hambatan. Kendala utama yang dihadapi saat ini adalah tingginya biaya investasi alat.

Satu unit drone spesifikasi pertanian dibanderol dengan harga yang cukup fantastis, yakni sekitar Rp 200 juta. Angka ini tergolong mahal bagi kelompok tani mandiri, sehingga memerlukan skema dukungan atau kerja sama strategis ke depannya.

Penampakan droene untuk penyemprotan hama.

Potensi Sawah Pidie: 24 Ribu Hektar Menanti Sentuhan Teknologi

​Distanpan Pidie mencatat, potensi lahan yang perlu dijaga sangatlah besar. Luas area persawahan di Kabupaten Pidie mencapai 24.784 hektar yang tersebar di 22 dari 23 kecamatan yang ada.

Selain wilayah di atas, kecamatan lain seperti Tiro, Keumala, Delima, hingga Mane juga memiliki ribuan hektar lahan yang menjadi tulang punggung pangan daerah. 

Dengan bentang lahan yang begitu luas, digitalisasi pertanian melalui drone diharapkan dapat menjadi standar baru untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Pidie.[]

Posting Komentar untuk "Revolusi Langit di Negeri Pedir: Drone Jadi Solusi Modern Halau Hama di Pidie"