![]() |
| Kelas Bimtek Membaca Nyaring (Read Aloud) di Aula SMP Negeri 2 Sigli. |
NALURINEWS.COM, Sigli - Upaya serius mewujudkan Generasi Emas Pidie 2045 dimulai. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Pidie membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring (Read Aloud) untuk 450 peserta yang terdiri dari guru, pustakawan, pegiat literasi, dan orang tua.
Acara yang digelar di Aula SMP Negeri 2 Sigli ini menjadi respons langsung terhadap masalah krusial: rendahnya minat baca yang disebabkan oleh dominasi gawai dan media sosial.
Krisis Literasi di Tengah Dominasi Gawai
Kepala Bidang Perpustakaan Dispersip Pidie, Sarwati, S.Pi., dalam laporannya, menegaskan bahwa rendahnya Indikator Tingkat Kegemaran Membaca (TKM) Pidie menjadi tantangan besar.
"Siswa kita cenderung lebih senang menonton daripada membaca, dan waktu luang mereka habis untuk bermain gadget," ujar Sarwati.
Ia menambahkan, masalah ini diperburuk dengan fakta bahwa banyak siswa kesulitan memahami bacaan, meskipun sudah bisa membaca, karena ketidakmampuan menggunakan lafal dan intonasi yang benar.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis Dispersip untuk menaikkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), yang merupakan sasaran pokok dalam RPJPD Pidie 2025–2045 dan sejalan dengan visi Pemerintah Aceh.
Membaca nyaring (Read Aloud) diajukan sebagai senjata ampuh. Bukan sekadar membacakan, teknik ini terbukti mampu:
- Menguatkan Pemahaman: Anak belajar huruf, kosa kata baru, dan struktur kalimat, mengatasi kegagalan pemahaman materi.
- Meningkatkan Komunikasi: Melatih pengucapan yang jelas, intonasi tepat, dan membangun kepercayaan diri berbicara di depan umum.
- Membangun Kecerdasan Emosional: Interaksi saat membaca nyaring membantu anak mengembangkan pemahaman emosional dan keterampilan sosial.
Tujuan akhirnya adalah melatih 450 peserta untuk menjadikan membaca nyaring sebagai kebiasaan yang menyenangkan, sehingga minat baca anak/siswa tumbuh sejak dini.

Kadis Dispersip Kabupaten Pidie, Turno Junaidi membacakan sambutan Bupati Pidie, Sarjani Abdullah.
Bupati Pidie: Bekal Program TAPUGA Menuju Generasi Emas

Bupati Pidie, Sarjani Abdullah dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Dispersip, mengucapkan terima kasih kepada Perpusnas RI atas dukungan Dana Alokasi Khusus Non-Fisik (DAK Non-Fisik).
Bupati menegaskan bahwa Bimtek ini harus menjadi bekal utama, terutama bagi para guru, untuk mengimplementasikan Program TAPUGA PIDIE melalui misi Pidie Caroung (Cerdas) dan Pidie Meuadab.
"Upaya ini kami harapkan dihayati secara mendalam dan diwujudkan sebagai manfaat untuk mewujudkan generasi emas Pidie tahun 2045," pesan Bupati.
Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Dispersip, Dinas Pendidikan, dan Kemenag Pidie untuk memaksimalkan Program TAPUGA, memastikan Pidie akan melahirkan generasi dengan tingkat literasi terbaik.
Bimtek yang membagi peserta menjadi 150 orang per hari ini menghadirkan tiga narasumber berpengalaman, antara lain :
- Siti Nurhidayah, S.Pd, M.Sc: Penggerak literasi terkemuka di Aceh dan penulis buku.
- Hetti Zuliani, M.Pd, Ph.D.,CHt, CI: Psikolog di Pidie yang aktif di USK dan PKK Aceh.
- Dinda Jouhana: Ketua TBM Lhee Club peraih penghargaan nasional Perpustakaan Masyarakat terbaik III wilayah Sumatera.
Kegiatan ini ditutup secara resmi pada hari Jumat, 21 November 2025, pukul 15.00 WIB, oleh Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pidie.[]

Posting Komentar untuk "Pidie Lawan "Virus Gadget": 450 Guru dan Orang Tua Dilatih Membaca Nyaring Demi Selamatkan Minat Baca Anak"