NALURINEWS.COM, Meureudu - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Pidie Jaya pada Rabu, 26 November 2025, mengakibatkan bencana besar bagi sektor pertanian. Ribuan hektare sawah di wilayah tersebut dilaporkan tertimbun lumpur tebal. Kondisi terparah terjadi di tiga kecamatan utama: Ulim, Meureudu, dan Meurah Dua, di mana hamparan persawahan berubah menjadi lautan lumpur.
Ancaman Gagal Panen dan Rusaknya Irigasi
Berdasarkan pantauan di lapangan, sawah yang terdampak memiliki status berbeda-beda; sebagian telah memasuki masa panen, sementara sebagian lainnya masih dalam tahap pertumbuhan. Lumpur tebal yang menimbun lahan membuat tanaman padi yang tersisa terendam dan rusak total, secara signifikan meningkatkan risiko kegagalan panen bagi para petani.
Selain merusak tanaman, penumpukan lumpur juga menyebabkan tertutupnya saluran irigasi utama, yang akan memperlambat proses pengeringan dan pemulihan lahan untuk masa tanam berikutnya.
Sejumlah petani menyatakan kepasrahan mereka menghadapi musibah ini.
"Di Kecamatan Ulim sudah ada yang panen, di Meurah Dua baru sebagian, sementara di Meureudu masih masa pertumbuhan dan ada juga yang sudah panen," ujar Armiya, seorang warga dari Meurah Dua, menjelaskan kondisi sawah di masing-masing wilayah.
Tuntutan Bantuan dan Proses Pendataan
Para petani sangat berharap pemerintah daerah segera turun tangan memberikan bantuan mendesak. Bantuan yang dibutuhkan meliputi alat berat untuk pembersihan lumpur dari sawah dan saluran irigasi, serta bantuan sosial (bansos) agar mereka memiliki modal untuk kembali bangkit.
Hingga berita ini diturunkan, pendataan resmi mengenai total luas sawah yang terdampak lumpur belum dapat dilakukan secara menyeluruh. Pihak terkait masih memprioritaskan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir dan terpaksa mengungsi.[Riski]

Posting Komentar untuk "Dampak Banjir Pidie Jaya: Ribuan Hektare Sawah Tertimbun Lumpur"