
Pedagang di pantai Manohara Meureudu menunggu pengunjung.
NALURINEWS.COM, Meureudu - Kondisi ekonomi yang tidak menentu belakangan ini kian mencekik kehidupan masyarakat, terutama para pedagang kecil.
Di Kabupaten Pidie Jaya, para penjual di kawasan Pantai Manohara mengeluhkan betapa sulitnya mencari penghasilan (atau "nafkah") harian untuk memenuhi kebutuhan pokok. Kenaikan harga kebutuhan yang tidak terbendung diperparah dengan penurunan daya beli masyarakat.
Sejumlah warga mengaku harus melakukan penghematan ekstra dan berjuang mencari penghasilan tambahan agar kebutuhan dapur tetap terpenuhi.
"Sekarang ini, kami yang berjualan di Pantai Manohara, kadang-kadang mendapatkan seratus ribu rupiah saja sangat sulit. Pengunjung sering membawa makanan dari rumah, sehingga mereka tidak berbelanja di tempat kami. Mereka hanya duduk-duduk saja," tutur Ahmat, seorang warga dari Menasah Balek, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis, 13 November 2025.
Ahmat menambahkan, kesulitan mereka diperparah oleh modal yang terus dikeluarkan tanpa kepastian pendapatan. "Kami harus belanja setiap hari, tapi belum tentu barang laku. Itu yang kami rasakan. Yang lebih berat lagi, kami juga harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki tempat usaha yang rusak karena hembusan angin," keluhnya.
Kesulitan ini menggambarkan beratnya tekanan ekonomi yang dialami masyarakat, khususnya para pelaku usaha mikro di sekitar Pantai Manohara, Pidie Jaya.
Harapan kepada Pemerintah
Masyarakat sangat berharap Pemerintah dapat hadir dan memberikan perhatian serius terhadap kondisi ini. Mereka menantikan solusi nyata dan kebijakan yang dapat meringankan beban rakyat kecil agar tidak semakin terhimpit oleh keadaan ekonomi yang sulit.[Riski]
Posting Komentar untuk "Tekanan Ekonomi: Jeritan Pedagang Pantai Manohara"